Peran Strategis KBIHU, Multazam Siti Khodijah, Meningkatkan Kualitas Ibadah Haji dan Umroh, Padangsidimpuan

BERITA UTAMA, OPINI14 Dilihat

Oleh: Dinda Pratiwi Matondang

Di balik setiap perjalanan spiritual ke Tanah Suci, terdapat tangan-tangan penuh dedikasi yang membimbing, mendidik, dan memastikan setiap langkah calon jamaah menuju ibadah yang mabrur. Di Kota Padangsidimpuan, peran itu dengan penuh tanggung jawab dijalankan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) Multazam Siti Khodijah.

Sebagai salah satu elemen penting dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh, KBIHU tak hanya berfungsi sebagai lembaga penyuluh, tetapi juga menjadi pelindung spiritual yang mempersiapkan jamaah secara fisik, mental, dan spiritual. Bersama Yayasan Multazam Siti Khodijah, mereka telah menjadi mitra terpercaya dalam mendampingi umat Islam dari Padangsidimpuan yang hendak menunaikan rukun Islam kelima.

Membimbing dari Awal Hingga Akhir

Calon jamaah haji dan umroh yang mendaftar di KBIHU Multazam Siti Khodijah bukan sekadar mencari informasi teknis ibadah, tetapi juga bimbingan yang menyeluruh dan bernilai spiritual tinggi. Melalui program manasik yang komprehensif, mereka mendapatkan pemahaman mendalam mengenai rukun, wajib, dan sunah ibadah haji.

“Manasik bukan hanya soal tata cara, tapi bagaimana memaknai setiap langkah ibadah secara ruhani,” ungkap salah satu pembimbing. Setiap materi yang disampaikan tidak hanya berdasarkan teks fikih, tapi juga diiringi dengan pemahaman kontekstual dan motivasi spiritual.

Pendampingan Penuh Selama Perjalanan

Tak berhenti di tanah air, KBIHU juga memberikan pendampingan selama jamaah berada di Tanah Suci. Mereka berkoordinasi dengan petugas kloter, tim kesehatan, dan pembimbing ibadah untuk memastikan seluruh proses berjalan lancar.

Pendampingan ini sangat penting, terutama bagi jamaah lanjut usia atau mereka yang baru pertama kali bepergian ke luar negeri. Dengan kehadiran KBIHU, rasa aman dan tenang menyertai setiap langkah ibadah mereka.

Menanamkan Etika dan Kesalehan Sosial

Satu hal yang menjadi perhatian KBIHU adalah edukasi etika dalam beribadah. Mereka menekankan pentingnya adab berpakaian, berbicara, dan berperilaku, baik selama berada di Tanah Suci maupun setelah kembali ke tanah air.

“Kami ingin jamaah kembali bukan hanya membawa gelar haji, tapi juga perubahan sikap yang mencerminkan kemabruran,” tutur salah satu pengurus yayasan. Hal ini juga menjadi upaya preventif terhadap fenomena ‘riya’ atau berbangga diri setelah berhaji, yang seringkali muncul secara tidak disadari.

Meningkatkan Layanan, Meningkatkan Kualitas Ibadah

Bersama Yayasan Multazam Siti Khodijah, KBIHU terus mengembangkan mutu layanannya. Mereka menyusun kurikulum manasik yang lebih interaktif, menyediakan media pembelajaran digital, hingga membentuk komunitas alumni haji dan umroh sebagai wadah berbagi pengalaman dan pembinaan berkelanjutan.

Penutup

Perjalanan ibadah haji dan umroh bukan sekadar rutinitas ritual, tapi perjalanan suci menuju kesempurnaan spiritual. Di Padangsidimpuan, KBIHU Multazam Siti Khodijah hadir sebagai jembatan antara niat suci dan pelaksanaan ibadah yang benar, khusyuk, dan bermakna. Peran mereka bukan hanya teknis, tetapi juga transformatif.

Dengan dedikasi yang terus tumbuh, KBIHU dan Yayasan Multazam Siti Khodijah memberi harapan baru: bahwa setiap muslim dari pelosok negeri pun dapat beribadah ke Tanah Suci dengan pemahaman yang utuh dan pengalaman yang tak terlupakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *