GeraiMedia.com – Padangsidimpuan. Pemerintah Kota Padangsidimpuan menunjukkan komitmen serius dalam menangani dampak bencana alam yang melanda wilayah tersebut pada akhir Maret 2025. Melalui serangkaian langkah strategis, Pemko fokus pada percepatan pemulihan dan penguatan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana serupa di masa mendatang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padangsidimpuan, Dedi Iriansyah, menjelaskan bahwa fase pasca bencana merupakan momen krusial dalam menentukan keberhasilan pemulihan jangka panjang.
“Penanganan dimulai dari fase tanggap darurat selama 14 hari (14–28 Maret 2025), kemudian dilanjutkan ke tahap transisi pemulihan selama 90 hari. Masa ini mencakup proses rehabilitasi dan rekonstruksi, serta koordinasi intensif dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB RI) dan sejumlah kementerian terkait, termasuk Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Kesehatan,” jelas Dedi, di Padangsidimpuan, Sabtu (17/05/2025)
Sebagai bagian dari upaya strategis, pada 19 April 2025, Pemko Padangsidimpuan melakukan kunjungan koordinatif ke BNPB RI di Jakarta. Delegasi dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota H. Harry Pahlevy, didampingi Plt. Sekretaris Daerah Roni Gunawan Rambe serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Tujuan kunjungan ini adalah untuk menyampaikan laporan kondisi terdampak bencana dan mendetailkan berbagai kerusakan yang terjadi. Alhamdulillah, kunjungan ini mendapat respons positif dari BNPB RI. Deputi BNPB membuka peluang bagi Padangsidimpuan untuk mendapatkan bantuan stimulan guna perbaikan rumah warga yang rusak akibat bencana,” terang Dedi.
Menindaklanjuti hal tersebut, pada 5 Mei 2025, Tim BNPB RI yang dipimpin oleh Friska Saragih turun langsung ke Padangsidimpuan untuk melakukan verifikasi lapangan dan pendampingan teknis. Hasil kunjungan tersebut dibahas dalam rapat koordinasi lintas sektor bersama jajaran Pemko.
“Kami terus melakukan pemantauan terhadap proses pemulihan. Pasca bencana bukan hanya soal membangun infrastruktur, tetapi juga memulihkan psikologis dan semangat warga. Tujuan akhir kami adalah menciptakan sistem pemulihan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dedi menambahkan, partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan program pemulihan ini, terutama dalam melengkapi dokumen dan persyaratan administrasi sesuai petunjuk teknis (Juknis) dari BNPB RI.
“Kami berharap seluruh elemen masyarakat turut berperan aktif. Dengan kerja sama dan sinergi, insyaAllah program pemulihan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi warga terdampak,” pungkasnya.
Langkah strategis Pemko Padangsidimpuan ini diharapkan menjadi contoh penanganan pasca bencana yang adaptif, kolaboratif, dan berorientasi pada pemulihan holistik, sekaligus memperkuat kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi bencana di masa yang akan datang.