Oleh : Nur Pinasih
A. Ibadah Umroh
Ibadah Umroh adalah sunnah dalam islam yang berupa ziarah ke ka’bah di masjidil harom makkah. Umroh mencakup thawaf, sa’i dan tahallul. Ibadah umroh dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Umroh menurut bahasa artinya adalah ziarah atau kunjungi suatu tempat.
B. Haji Tamattu’
Haji Tamattu’ adalah salah satu jenis haji yang dilakukan dengan menggabungkan ibadah umrah dan haji dalam satu perjalanan. Jemaah haji Tamattu’ akan melakukan umrah terlebih dahulu, kemudian melakukan haji setelah itu. Haji Tamattu’ memungkinkan jemaah untuk melaksanakan kedua ibadah tersebut dengan lebih efisien dan praktis. Namun, perlu diingat bahwa pelaksanaan haji Tamattu’ memiliki ketentuan dan aturan tertentu yang harus dipatuhi sesuai dengan syariat Islam.
Haji Tamattu’ adalah salah satu jenis haji yang dilakukan dengan menggabungkan umrah dan haji dalam satu perjalanan. Jemaah haji Tamattu’ akan melakukan umrah terlebih dahulu, kemudian melakukan haji setelah itu.
Dalam haji Tamattu jamaah akan melakukan beberapa kegiatan.
1. Ihram untuk umrah
2. Tawaf dan sa’i untuk umrah
3. Tahallul (mencukur rambut) setelah umrah
4. Ihram kembali untuk haji
5. Wukuf di Arafah
6. Tawaf Ifadah (tawaf haji)
Haji Tamattu’ biasanya dipilih oleh jemaah yang ingin melakukan umrah dan haji dalam satu perjalanan, karena lebih praktis dan efisien. Namun, perlu diingat bahwa haji Tamattu’ memiliki beberapa ketentuan dan aturan yang harus dipatuhi.
C. Tahapan-Tahapan Pelaksanaan Umroh & Haji Tamattu’ Di PT. Multazam Wisata Agung Ujung Gurap
1. Mandi-Bersuci-Berwudhu
a. Sebelum melaksanakan Umroh di sunnahkan melaksanakan Mandi sunat ihram yaitu mengalirkan air keseluruh tubuh yang tidak menghambat mengalirnya air keseluruh tubuh.
Adapun lafadz niatnya adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ سُنَّةَ الْإِحْرَامِ لِلَّهِ تَعَالَى
” Sengaja aku mandi sunat ihrom karena Allah Ta’ala”
b. Tidak akan sempurna bersuci kalau masih ada yang menghalangi mengalirnya air keseluruh tubuh, dengan kata lain tidak boleh rambut bercat atau kukiu berkutek.
c. Setelah selesai mandi dilanjutkan dengan berwudhu.
2. Berpakaian Ihrom
a. Ihrom laki-laki
Selama dalam pakain ihrom, laki-laki dilarang memakai pakaian berjait dan disunatkan memakai pakaian putih dan tidak berjahit, dilarang memakai peci, topi dan sepatu.
b. Ihrm perempuan
Perempuan boleh memakai pakaian berjahit yang menutup aurat dan tidak boleh menutup muka dan telapak tangan.
c. Wangi-wangian
Boleh memakai wangi-wangian sebelum berihrom (berhajit) ala kadarnya.
3. Sholat sunnah ihrom
Sebelum memulai Niat disunatkan melaksanakan sholat sunah ihrom 2 rakaat Rakaat pertama : surat Al-kafirun Rakaat Kedua : surat Al-ikhlas
4. Niat Miqat
Setelah berpakaian ihrom berangkat ke Bir Ali (Zulhulaifah) sekitar 9 km dari kota Madinah. Sesampianya di Bir Ali jmaah melaksanakan sholat sunat Tahiyyatul Masjid dua rakaat dan dilanjutkan sholat sunah ihrom, kemudian langsung memulai niat dari masjid Miqat.
Lafadz Niat Umroh :
نَوَيْتُ الْعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلَّهِ تَعَالَى. لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً
” Sengaja aku melaksanakan Umroh dan seklaigus berihrom dengannya karena Aloah Ta’ala”.
Semenjak memulai niat para jamaah wajib senantiasa menjaga aturan yang berlaku. Dan selama melaksanakan Umroh harus memperbanyak dzikir dan do’a serta menjauhhi segala larangan-Nya.
5. Thawaf
Dalam pelaksanaan Thawaf ada beberapa hal yang harus diketahui.
Syarat-Syarat & Wajib Thawaf
a. Menutup Aurat
b. Suci dari hadats, suci pakaian dan suci badan.
c. Thawaf dalam masjid
d. Harus sempurna 7 putaran
e. Tertib
1. Dimulai dari Hjarul Aswad dan disudahi di Hajarul Aswad
2. Wajib Mengkirikan Ka’bah pada setiap langkah dan putaran.
f. Apabila Thawaf bukan Thawaf umroh dan Haji maka wajib memulainya dengan niat.
g. Sholat dua rakaat setelah Thawaf (paling kuat hukumnya adalah sunat).
Sunat-sunat Thawaf dan Adab-Adabnya
1. Thawaf dengan bejalan kaki, boleh berkereta (disorong) bagi yan uzur.
2. Al Idthiba’ : Menutup bahu kiri dan membuka bahu kanan.
3. Arromlu : Lari-lari kecil pada 3 (tiga) putaran pertama
4. Al Istilam : Setiap melewati hajarul Aswad dan mencium tangan.
5. Al Istilam dirukun yamani tanpa mencium tangan.
6. Thawaf harus terus menerus sampai 7 kali putaran kecuali putus karena darurat.
7. Melaksanakan Thawaf dengan Yawadu’-khusyu’ serta menhadirkan lahir batin dalam semua gerakan pandangan dan gerak geriknya.
8. Sedapat mungkin tidak berkata-kata kecuali dzikir dan do’a serta bacaan-bacaan Al-Qur’an.
9. Setelah Selesai Thawaf disunatkan sholat 2 rakaat : rakaat pertama membaca surah Al kafirunrakaat kedua membaca surah al ikhlas.
10. Setelah dua rakaat dimaqam ibrohim, maka berdo’a lah untuk urusan dunia dan akhirat.
11. Sa’i
Berkaitan dengan Sa’i
a. Setelah selesai sholat sunat Thawaf, maka sunatnya jmaah kembali ke Hajarul Aswad dan menciumnya sebanyak 3, lalu mengusap Hajarul Aswad dengan kedua tngan, kemudian sisapu kemuka disana berdoa’a di Multazam.
b. Memasuki ruanagn hijir ismailo dan Sholat dua rakaat (sholat mutlaq) dan kembali berdo’a dibawah Mizab.
c. Minum air zamzam dan berdo’a.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ وَسَقَمِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
d. Berjalan menuju bukit sofa, kemudian mendakinya sampai nampak ka’bah dari atas serta memualai sa’i dari bukit tersebut.
e. Melintas di Dua pal bagi laki-laki berlari-lari kecil, sedangkan perempuan berjalan cepat , kemudian berdo’a
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ إِنَّكَ تَعْلَمُ مَا لا نَعْلَمُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ وَارْحَمْ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ
الْأَكْرَمُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْأُخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
f. Sa’i terus menuju bukit marwah, dan dari bukit marwah menghadapkan wajah ke ka’bah, kemudian membaca Takbir
Kemudian berdo’a sepanjang sa’i, baik do’a Ukhrawiyyyah maupun Duniawiyah.
1. Sa’i harus menempuh semua jarak perjalanan dari sofa ke marwah
2. Sa’i harus tertib (Wajib memulainya dari sofa dan di mengakhirinyya di marwah)
3. Menyempurnakan sa’i sebanyak 7x ( dari sofa ke marwah dihitung sekali, dan kembali dari marwah ke sofa dihitung ke dua kali dan seterusnya sampai 7x.
4. Sa’i dilaksanakan setelah melaksankan Thawaf yyang benar.
Sunah-sunah Sa’i
a. Berdzikir dan berdoa selama sa’i
b. Lebih afdol sa’i dalam dalam keadaan berwuhu dan menutup aurat.
c. Melaksanakan lari diantara 2 pal
d. Jika mungkin dilaksanakn dengan bersegera kecuali suasana yang padat.
e. Tidak berkendara (disorong) kecuali uzur.
f. Disunatkan supaya terus menerus
g. Berdo’a di Marwah setelah selesai Sa’i.
7. Tahalul
Setelah sempurna melaksanakan sai maka diakhiri dengan tahallul yaitu menggunting rambut atau bercukur lagi laki-laki.