Pemkab Tapsel Percepat Digitalisasi Layanan Publik, Gandeng Bank Sumut Dorong Transaksi Non Tunai

BERITA UTAMA8 Dilihat

GeraiMedia.com- Tapanuli Selatan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, terus mendorong percepatan digitalisasi layanan publik melalui penerapan transaksi non tunai di seluruh sektor pemerintahan daerah.

Langkah strategis ini ditandai dengan digelarnya Sosialisasi dan Implementasi Transaksi Non Tunai bagi para Kepala Puskesmas, Kepala Sekolah, dan Kepala Desa se-Tapsel di Gedung Serba Guna Sarasi, Sipirok, Kamis (15/5/2025),

Bupati Tapanuli Selatan, H. Gus Irawan Pasaribu, dalam sambutannya menekankan pentingnya transformasi digital, khususnya dalam pengelolaan keuangan daerah. Ia menilai, peningkatan kualitas layanan publik harus dimulai dari perubahan sistem keuangan menuju ekosistem digital.

“Digitalisasi adalah arah masa depan. Kepala puskesmas, kepala sekolah, dan kepala desa merupakan wajah pelayanan pemerintah. Mereka harus menjadi agen utama perubahan,” tegas Gus Irawan, yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Sumut dan Anggota DPR RI Komisi XI.

Gus Irawan menyebut, sejak 2015 Pemkab Tapsel telah meletakkan dasar-dasar digitalisasi. Namun, saat ini Tapsel justru tertinggal dari beberapa daerah lain seperti Nias Utara. Ketertinggalan ini menjadi alarm bagi pemerintah daerah untuk bergerak lebih cepat.

“Kita menghadapi tantangan fiskal berupa defisit anggaran. Maka efisiensi dan transparansi melalui sistem digital adalah keniscayaan. Kita tidak punya pilihan selain beradaptasi,” ungkapnya.

Dukungan penuh terhadap inisiatif ini datang dari PT Bank Sumut. Direktur Pemasaran Bank Sumut, Hadi Sucipto, menyatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi infrastruktur transaksi non tunai yang terintegrasi, efisien, dan aman.

“Ini adalah bentuk sinergi dan komitmen Bank Sumut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pembangunan daerah, khususnya di Tapsel,” katanya.

Kepala Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD) Tapsel, M. Frananda, menjelaskan bahwa sistem transaksi digital saat ini telah diterapkan di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan, dan kelurahan melalui Cash Management System (CMS) hasil kolaborasi dengan Bank Sumut.

Namun, sambung Frananda, implementasi CMS belum sepenuhnya merata, khususnya di tingkat puskesmas dan sekolah dasar-menengah, yang masih bergantung pada sistem tunai konvensional.

Sebagai wujud kepedulian sosial, kegiatan ini juga dirangkai dengan penyaluran zakat dan beasiswa dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bank Sumut. Sebanyak 33 siswa menerima bantuan beasiswa dan perlengkapan belajar, sementara zakat senilai Rp81 juta disalurkan kepada SDN 101213 Baringin dan SMPN 1 Sipirok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *