Banjir dan Longsor Landa Paluta, Jalan Siparau Amblas dan Timbulkan Kemacetan Hingga 1 Kilometer

BERITA UTAMA11 Dilihat

GeraiMedia.com- Paluta. Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Minggu (6/4/2025) sore menyebabkan bencana banjir dan longsor di sejumlah titik di Padang lawas Utara (Paluta).

Salah satu dampak terparah terjadi di ruas jalan lintas Gunung Tua – Padangsidimpuan, tepatnya di Desa Siparau, Kecamatan Padang Bolak Julu, di mana badan jalan amblas dan menimbulkan kemacetan panjang hingga 1 kilometer.

Titik longsor tersebut berada di kawasan rawan, tepat pada jalur tanjakan dan tikungan yang kerap mengalami kejadian serupa. Akibatnya, arus lalu lintas di kedua arah menuju Gunung Tua maupun Padangsidimpuan terhambat total.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paluta, Lairar Rusdi Nasution, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa perbaikan jalan menjadi kewenangan Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) di bawah Kementerian PUPR. Adapun pemeliharaan jalan tersebut ditangani oleh pihak ketiga, yakni PT DNG.

“Jalan tersebut berada dalam koordinasi Balai Besar Jalan Nasional / Kementerian PUPR. Berdasarkan komunikasi antara Dinas PU Paluta dan PT DNG, mereka akan segera menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan survei dan perbaikan dalam waktu dekat,” ujar Lairar.

Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Namun, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat curah hujan di wilayah tersebut masih tinggi dan berpotensi menimbulkan longsor susulan.

Selain Desa Siparau, banjir juga menggenangi ruas Jalan Lintas Sumatera di Desa Pamuntaran. Sementara itu, badan jalan dan pangkal jembatan yang menghubungkan Desa Batang Onang Lama dan Desa Simardona juga mengalami kerusakan parah dan nyaris terputus.

Tim BPBD bersama personel gabungan dari Pos Pengamanan Operasi Ketupat Toba telah dikerahkan ke sejumlah titik untuk membantu mengatur arus lalu lintas dengan sistem buka-tutup. Petugas juga menghimbau para pengendara, khususnya pemudik, agar meningkatkan kewaspadaan selama melintasi jalur rawan bencana tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *