Foto: Istimewa |
Kegiatan penyambutan berlangsung di Gedung Kesekretariatan
FKUB Banda Aceh Jln. Prof A Hasyimi Pango Raya Ulee Kareng Banda Aceh, Sabtu
(14/09/2024) sore.
Ketua FKUB Banda Aceh Dr. Abd. Syukur, M.Ag yang didampingi
unsur Kemenag Banda Aceh saat memberi sambutan memaparkan kondisi kerukunan
umat beragama di Kota Banda Aceh, ia menyebutkan masyarakat Kota Banda Aceh
mayoritas pemeluk agama Islam, namun di kota ini juga ada penganut agama
lainnya, seperti Kristen, Hindu, Budha dan lainnya yang hidup berdampingan
dengan Muslim.
“di Banda Aceh ni penduduknya mayoritas Muslim, ada pemeluk
agama lainnya, dan mereka hidup bertetangga , rukun, damai dan saling
menghargai, mereka saling toleransi, meskipun di berbagai media dan penelitian
menyebutkan Kota Banda Aceh Kota Intoleran” Sebut Syukur yang sudah 9 tahun
menjadi Ketua FKUB Banda Aceh.
Ia juga menguraikan Jumlah penduduk Kota Banda Aceh di 9 Kecamatan saat ini adalah 255.409 jiwa (Desember 2023) dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 75.114 kepala keluarga. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan cukup berimbang dengan komposisi 127.681 (laki-laki) dan 127.728 (perempuan). Penduduk Kota Banda Aceh didominasi oleh penduduk berusia muda.
Adapun jumlah penduduk berdasarkan agama di Kota Banda Aceh yang beragama Islam 222.582 Jiwa, Protestan 717 Jiwa, Katolik 538 Jiwa, Hindu 39 jiwa dan Budha 2755 jiwa.
Jumlah fasilitas Rumah ibadah di antaranya Masjid 120 Unit, Meunasah 127 Unit, Gereja Protestan 3 Unit , Gereja Katolik 1 Unit , Vihara 2 Unit dan Kuil Palani Anderwar 1 unit.
“Bapak/ Ibu Pengurus FKUB Asahan tidak perlu cemas datang ke Aceh khususnya Kota Banda Aceh, karena masyarakat Banda Aceh sangat ramah dan sangat memuliakan tamu ( pemulia jamee: bhs Aceh) meskipun kita melihat di dunia maya / media sosial Banda Aceh itu tidak seperti yang kita lihat saat tiba di Aceh, malah penelitian Setara Institute mengatakan Banda Aceh Kota Intoleran, tapi Bapak / ibu bisa menstimoni sendiri nanti malam di Kota ini” demikian Abd. Syukur.
Ketua FKUB Asahan H Humaidi Syam Pane, AMK dalam sambutannya
mengapreasi dan mengucapkan terima kasih kepada FKUB Banda Aceh yang telah
menerima rombongan kami di tempat yang sangat sederhana ini, seandainya nanti
kami tidak punya hotel untuk menginap, kami akan menginap di Mes, yaitu mesjid.
“Alhamdulillah hari ini kami diterima, rencana kami mau ke
Sabang, tapi kondisi tidak memungkinkan lagi, kalau malam ini kita tidak punya
tempati tinggal, saya bilang ke teman-teman, kita tinggal di mess, yaitu
mesjid,” ujarnya sambil ditertawai oleh seluruh yang berhadir.
Ia memaparkan kondisi Kabupaten Asahan yang terdiri masjid,
madrasah yang jumlahnya mencapai ratusan buah.