Foto: Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc MAg
JAKARTA- Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc MAg, atau akrab disapa Syech Fadhil meminta para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PON di Aceh serta pemerintah kabupaten kota untuk memperhatikan taushiyah MPU nomor 5 tahun 2024 tentang pelaksanaan PON di Aceh.
Hal ini dinilai penting agar keistimewaan Aceh dalam pelaksanaan syariat Islam selama jalan event olahraga nasional di Aceh.
"Selain memang karena tuntunan agama, taushiyah MPU soal pelaksanaan PON di Aceh juga bagian dari mencegah image negative yang bisa saja muncul selama pelaksanaan PON di Aceh nantinya," kata Syech Fadhil kepada wartawan di Jakarta, Rabu 28 Agustus 2024.
Menurutnya, ada 12 poin taushiyah MPU terkait pelaksanaan PON di Aceh yang hendaknya dijalankan oleh PB PON Aceh.
Salah satunya, seperti asrama atlet PON yang hendaknya dipisahkan antara atlet lelaki dan perempuan. Kemudian juga fasilitas dengan sanitasi yang memadai serta nyaman dan islami.
Penonton yang hadir ke arena perlombaan juga diminta dipisahkan antara laki-laki dan perempuan untuk ketertiban. Demikian juga ketika waktu salat tiba agar pertandingan berhenti sejenak demi menjaga ke-arifan local Aceh.
"Hal hal seperti mesti diperhatikan, terutama yang tergabung dalam PB PON Aceh. Tdk berlehihan kalau ada Satgas khusus untuk mengawal taushiah tsb," kata Syech Fadhil mengutip isi taushiah.
Syech Fadhil berharap pelaksanaan PON di Aceh dapat berlangsung sukses dan juga kearifan local Aceh tetap terjaga.
Pemerintah Aceh dan PB PON, kata Syech Fadhil, harus berkaca dari suksesnya Qatar dalam pelaksanaan Piala Dunia beberapa Waktu lalu. Dimana, pembukaan Piala Dunia dilakukan dengan pembacaan ayat suci Alquran. Kemudian juga ada kutipan hadist yang dipasang sepanjang jalan menuju arena, paviliun untuk memperkenalkan Islam, melarang minuman alcohol serta barcode soal Islam dalam bus.
"Jadi Pemerintah Aceh harus memperhatikan agar PON sukses terlaksana dan juga memperkenalkan nilai-nilai Islam dan keacehan yg baik bagi para tamu yang datang ke Aceh," kata Syech Fadhil.