Silfia Ikhlas, S.Pd.I., M.Ag, Dosen STAI Nusantara Banda Aceh |
Pendidikan agama Islam menghadapi tantangan signifikan di era globalisasi yang dipenuhi dengan kemajuan teknologi. Meskipun nilai-nilai tradisional tetap penting, penyesuaian dengan inovasi teknologi menjadi sangat penting untuk menjaga relevansi dan efektivitas pendidikan. Salah satu tantangan utama adalah ketidaksesuaian antara metode pengajaran tradisional dan tuntutan zaman modern.
Banyak lembaga pendidikan agama Islam masih menerapkan pendekatan konvensional yang kurang efektif dalam memenuhi cara belajar generasi digital yang lebih akrab dengan teknologi. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa penerapan teknologi dapat mengurangi nilai-nilai spiritual dan adat istiadat yang menjadi inti ajaran Islam.
Teori pembelajaran konstruktivis dari Jean Piaget dan Lev Vygotsky menekankan pentingnya pengalaman belajar yang relevan dan interaktif. Dalam konteks pendidikan agama Islam, hal ini berarti bahwa teknologi dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan dinamis, yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa. Selain itu, teori integrasi teknologi dalam pendidikan menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang efektif jika digunakan dengan bijak, memungkinkan penyampaian materi dengan cara yang lebih adaptif sesuai dengan kebutuhan siswa.
Untuk menggabungkan tradisi dengan teknologi, diperlukan pendekatan yang terencana. Pertama, pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai agama Islam dengan teknologi modern dapat membantu menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi. Sebagai contoh, materi ajar dapat disampaikan melalui platform e-learning yang interaktif sambil tetap mempertahankan ajaran dasar dan ritual tradisional.
Kedua, pelatihan bagi pendidik harus berfokus pada penggunaan teknologi dalam pengajaran tanpa mengorbankan esensi ajaran agama. Pelatihan ini harus mencakup cara memanfaatkan aplikasi pendidikan, media sosial, dan alat digital lainnya untuk memperbaiki proses belajar. Ketiga, penting untuk melibatkan komunitas dalam proses inovasi pendidikan. Kolaborasi antara lembaga pendidikan, orang tua, dan tokoh agama dapat memastikan bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan agama tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam dan diterima dengan baik.
Dengan menerapkan solusi-solusi ini, pendidikan agama Islam dapat memanfaatkan teknologi untuk memperkaya pengalaman belajar tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional yang penting, menjadikannya relevan dan efektif di era global ini.
Oleh: Silfia Ikhlas, S.Pd.I., M.Ag, Dosen STAI Nusantara Banda Aceh