Foto: Kegiatan Belajar Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM) Aceh,
Aceh Besar -- Era perkembangan teknologi dan pengembangan bisnis dunia saat, bahasa Mandarin merupakan sebagai salah satu media politik dan bisnis di dunia global. Demikian dikatan Direktur Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM) Aceh, Dr Abdul Rani Usman, MSi disela pembukaan kuliah perdana Bahasa Mandarin Angkatan ke-7, Sabtu, (31/8/2024) di sekretariat BKPBM Aceh, Tungkop Aceh Besar.
“Bahasa Mandarin menjadi incaran para diplomat, pebisnis serta perkembangan ilmu pengetahuan masa kini dan akan datang. Fenomena ini sedang terjadi karena pertaruhan dan pertarungan antara Barat Dengan Asia. Kebangkitan ilmu pengetahuan dan teknologi di China menjadi tantangan bagi politikus dan ilmuan,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Rani, karena Negeri Tirai Bambu saat ini ingin menguasai dunia bisnis dan politik. Indonesia sebagai bangsa besar dihadapkan dengan pertarungan antara Barat dan Asia ini, maka Indonesia-Tiongkok sebagai mitra bisnis dan politik global harus mampu menjaga keseimbangan dan menjaga kestabilan di tingkat regional.
Ia menambahkan, kemampuan Indonesia menjaga kestabilan politik menjadi harapan Asean. Saat ini keseimbangan politik di China menjadi referensi bagi Indonesia. Kesetaran yang diciptakan Indonesia adalah disejajarkan bahasa inggris dengan Mandarin. Kemampuan inilah salah satu strategi Indonesia dalam politik dan bisnis, sehingga kemampuan Indonesia diperhitungkan dalam membangun kemitraan dengan mempelajari bahasa Mandarin.
Abdul Rani Usman menyebutkan, terkait dengan hal terseut maka minat remaja Aceh untuk mempelajari bahasa Mandarin meningkat, namun masih tahap mencari beasiswa dan lapangan kerja. Di Aceh banyak perusahaan Tiongkok yang mencari tenaga kerja yang mampu berbicara dalam bahasa Mandarin.
Rani meyakini bahwa saat ini dan kedepan, kemampuan menguasai bahasa Mandarin sangat berpeluang dalam mencari kerja. BKPBM Aceh berupaya hadir untuk menjadi solusi bagi pencari kerja di Aceh, dengan membuka kursus bahasa Mandarin.
Sejak didirikan pada tahun 2011 silam, BKPBM Aceh telah membuka enam gelombang kursus bahasa mandarin, namun sempat terhenti saat covid 19 dan sekarang telah Kembali dibuka Angkatan ke 7. Hingga saat ini Lembaga ini telah malahirkan sekitar 70 lulusan, dan semuanya telah lulus untuk melanjutkan studinya ke berbagai kampus di cina.
“Alhamdulillah semua lulusan BKPMB berkesempatan melanjutkan pendidikannya ke berbagai kampus di Cina, ini berkat kerja sama dan kepercayaan yang diberikan. Para alumni dari berbagai kampus ternama di Cina telah Kembali dan mengajar di berbagai kampus di Aceh, sebagian dari mereka juga menjadi pengajar pada BKPMB Aceh ini,” pungkasnya.