Foto: Liputan6 |
Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia menggandeng Badan Inovasi Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meluncurkan Beasiswa Riset Baznas 2024 di Gedung Baznas RI, Jakarta, Selasa (26/8/2024).
Beasiswa ini akan disalurkan kepada mahasiswa S1, S2, dan
S3. Penerima bisa memanfaatkan bantuan dana dari Baznas untuk menyelesaikan
riset tugas akhir berupa skripsi hingga tesis.
Selain itu, beasiswa juga berlaku bagi tim/kelompok/instansi/lembaga yang ingin melakukan riset. Kuota Beasiswa Riset Baznas 2024 tersedia bagi 150 penerima.
Rinciannya untuk 55 mahasiswa S3, 55 mahasiswa S2, 50
mahasiswa S1 dan 5 kelompok/lembaga/tim riset. Ketua Baznas RI, Noor Achmad
berharap beasiswa bisa digunakan semaksimal mungkin oleh para penerimanya.
"Kami berharap kerja sama ini tidak hanya membantu para
mustahik saat ini, tetapi juga memberikan mereka kemampuan untuk membantu orang
lain di masa depan," ungkap Noor dilansir dari laman Baznas RI, Rabu
(28/8/2024).
Terbuka untuk Umum dan Periset Zakat-Wakaf Skema Beasiswa
Baznas 2024 terbagi jadi dua, yakni untuk Kategori Umum dan Manajemen Zakat dan
Wakaf (Mazawa). Lewat beasiswa ini juga Baznas tengah mendorong riset terkait
zakat.
Sehingga diharapkan, para periset terpilih nantinya dapat memberikan solusi atas permasalahan mustahik di Indonesia. Noor berharap para mahasiswa penerima beasiswa dapat melakukan riset soal hal tersebut.
Melalui beasiswa riset ini diharapkan bisa melahirkan
peneliti yang bisa menciptakan inovasi tata kelola zakat melalui riset dan
kajian yang dilakukannya sehingga dapat terwujud berbagai program kemanusiaan
yang bisa tepat sasaran dan membawa kebermanfaatan untuk mustahik," ujar
Noor.
Menurut Noor, zakat merupakan salah satu solusi dalam
menangani permasalahan nasional. Khususnya dalam memberantas kemiskinan yang
cukup ekstrem.
"Insya Allah, kami abdikan apa yang kami miliki untuk
masyarakat miskin/mustahik. Mudah-mudahan mereka bisa menolong kita setidaknya
di akhirat," tambahnya.
Adapun Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan beasiswa
riset ini relevan dengan manajemen talenta nasional BRIN. Terutamanya, dapat
membantu para anak muda untuk menjadi periset.
"Kami siap mendukung dan memfasilitasi masyarakat,
terutama dalam bidang riset, sehingga semua pihak bisa maju bersama," kata
Tri.
Sebagai informasi tambahan, Baznas RI sejak tahun 2018
sampai kini telah menyalurkan dana senilai Rp 10 miliar untuk beasiswa dan
bantuan riset.
Ditambahkan oleh Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian
dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, program beasiswa ini ditujukan juga untuk
mewujudkan investasi terhadap generasi emas tahun 2045.
"Ini adalah bentuk komitmen bagaimana zakat dapat menjadi bagian dari solusi kebangsaan dan meletakkan fondasi peradaban. Dari tahun ke tahun, anggaran untuk program ini terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan kualitas penelitian tentang tata kelola zakat dan sektor lainnya," jelas Saidah. (detik.com)