Foto: Dr. Teuku Zulkhairi Sedang Menyampaikan Tausyiah di Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry
Banda Aceh - Puasa ramadhan diwajibkan oleh Allah SWT dengan tujuan agar umat Islam menjadi orang-orang yang bertakwa. Sebab, takwa ini merupakan syarat masuk syurga. Bahwa syurga disiapkan oleh Allah SWT bagi orang-orang yang bertakwa.
Hal tersebut disampaikan Dr. Teuku Zulkhairi saat mengisi Kultum Tarawih di Masjid Fathun Qarib Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Sabtu malam 6 April 2024.
"Di antara karakter orang-orang yang bertakwa sebagai hasil dari ibadah puasa ramadhan adalah gemar memaafkan. Orang bertakwa itu sadar dirinya tidak luput dari kesalahan sehingga mereka senantiasa suka memaafkan kesalahan orang lain. Baik kesalahan yang disengaja atau pun tidak," ujar Teuku Zulkhairi.
Artinya, kata dosen UIN Ar-Raniry ini, suka memaafkan ini adalah karakter Ahlu syurga yang sangat dibutuhkan dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Jika karakter ini bersemi kokoh dalam setiap jiwa masyarakat muslim, maka sebagian besar persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat Aceh pasti akan selesai sekiranya masyarakat muslim senantiasa suka memaafkan, tambahnya lagi.
Teuku Zulkhairi juga menyampaikan, selain suka memaafkan, orang yang bertakwa itu adalah mereka yang mau menahan amarah tatkala dia dihadapkan pada situasi harus marah. Sekjen Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) ini menyebutkan sejumlah hadis keutamaan menahan amarah.
"Orang yang mau menahan itu dia dijanjikan syurga oleh Rasulullah dan kelak mereka yang mau menahan amarahnya padahal dia bisa menumpahkan amarahnya itu maka dia akan diberikan pilihan oleh Allah SWT untuk memilih bidadari mana yang dia mau ambil di syurga kelak," katanya lagi menjelaskan.
Teuku Zulkhairi menerangkan, kriteria takwa dalam Alquran disebutkan dalam banyak ayat. Antara lain yaitu yaitu dalam Alquran surah Ali Imran ayat 133.
Dal ayat ini Allah SWT menjelaskan kriteria orang yang bertakwa yaitu mereka yang mau menginfakkan hartanya dalam keadaan lapang maupun sempit. Mereka yang mau menahan amarahnya, suka memaafkan kesalahan orang lain, dan mereka yang setelah berbuat kesalahan dan dosa lalu mengingat Allah dan istighfar meminta ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosanya.
"Jadi orang-orang yang bertakwa itu bukanlah mereka yang tidak pernah berbuat salah. Melainkan mereka yang mau meminta ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosanya. Mau mengangkat tangannya ke langit bersimpuh menyesali kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi," ujar Teuku Zulkhairi.
Teuku Zulkhairi mengatakan, dengan karakteristik seperti ini, jika takwa telah menjadi pakaian masyarakat muslim, maka pastilah kehidupan yang penuh ketenangan dan kedamaian akan lahir di bumi Aceh.
"Oleh sebab itu, mari senantiasa kita lakukan evaluasi terhadap diri kita masing-masing tentang sejauh mana karakter mulia ini telah menjadi bagian dari kehidupan kita masing-masing," pungkas Zulkhairi.