Foto: Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk. H. Hasbi Albayuni menjadi narasumber pada Podcast Lentera Umat MPU Aceh yang dipandu host Kepala Sekretariat MPU Aceh, Usamah, S.Ag., MM
Banda Aceh - Provinsi Aceh, dikenal sebagai "Negeri Serambi Mekkah," kini semakin mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata halal premier, menarik perhatian wisatawan muslim dan non-muslim dari berbagai belahan dunia. Dalam upaya memperkaya pengalaman wisata, Aceh tidak hanya menawarkan keindahan alam dan budaya tetapi juga pengalaman spiritual melalui wisata religi yang unik.
Tgk. H. Hasbi Albayuni, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, dalam podcast Lentera Umat MPU Aceh, mengungkapkan bahwa Aceh telah menjadi tujuan bagi wisatawan internasional yang ingin mengalami langsung majelis pengajian dan pendidikan Islam yang diadakan di Banda Aceh dan Aceh Besar. "Wisatawan dari Yaman dan negara lain tertarik untuk belajar dan menyaksikan bagaimana ulama-ulama kami menyampaikan ajaran Islam," ujar Albayuni.
Lebih lanjut, MPU Aceh pada tahun 2022 telah merilis Fatwa Nomor 2 tentang Wisata Halal, yang menggarisbawahi pentingnya menjaga kearifan lokal sambil menyambut wisatawan non-muslim. Fatwa ini merupakan panduan bagi pengunjung untuk menghormati norma-norma sosial dan religius di Aceh, yang menegaskan kembali komitmen Aceh terhadap prinsip-prinsip syariah dalam setiap aspek kehidupan, termasuk pariwisata.
Dalam upaya mempercepat pengembangan wisata halal, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh bersama dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MPU Aceh, telah mengajak pelaku usaha pariwisata untuk mendapatkan sertifikasi halal. "Kami berharap semua restoran dan warung kopi di Aceh dapat segera mendapatkan sertifikasi halal, yang akan meningkatkan daya tarik Aceh sebagai destinasi wisata halal," kata Thabrani, SH., MH, Ketua LPPOM MPU Aceh.
Inisiatif ini tidak hanya menunjukkan komitmen Aceh dalam menyediakan fasilitas dan layanan yang memenuhi standar halal, tetapi juga berkontribusi pada upaya daerah dalam menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun internasional. Dengan integrasi pendidikan, religi, dan kuliner dalam konsep wisata halal, Aceh berambisi menjadi tujuan wisata yang menawarkan pengalaman berharga dan mendalam bagi setiap pengunjung.
Komitmen Aceh terhadap pengembangan pariwisata halal ini diharapkan dapat memperkuat identitasnya sebagai destinasi yang ramah dan inklusif, mempromosikan nilai-nilai Islam yang toleran, dan pada akhirnya memajukan perekonomian lokal melalui sektor pariwisata.
